TARI JAIPONG DAUN PULUS KESER
BOJONG DARI JABAR
Sejarah Jaipong
Tari ini diciptakan oleh seorang seniman asal
Bandung, Gugum Gumbira, sekitar tahun
1960-an, dengan tujuan untuk menciptakan suatu jenis musik dan tarian pergaulan
yang digali dari kekayaan seni tradisi rakyat
Nusantara, khususnya Jawa
Barat.
Karya Jaipongan pertama
yang mulai dikenal oleh masyarakat salah satunya adalah tari
"Daun Pulus Keser Bojong"
yang
merupakan jenis tari putri dan tari berpasangan (putra dan putri).
TARI KUKILO
Tari Kukilo adalah tari
yang dibawakan oleh perempuan
yang menggambarkan burung Kukilo
yang berdurasi kurang lebih 5 menit . Penari menggunakan kostum seperti kostum tari merak namun bedanya dengan tari merak yaitu selendang hijau
yang dibelakang tidak dimekarkan. Tari kukilo sama seperti dengan tari merak, kepala penari menggunakan semacam mahkota berbentuk burung.
Tari Kukilo menggambarkan burung kukilo dalam kegiatannya. Menari-nari dengan indahnya membentuk gerakan- gerakan indah
yang digambarkan lewat gerakan penari.
TARI COKEK DARI JAKARTA
Tari cokek
ditarikan berpasangan antara laki-laki dan perempuan. Tarian khas Tangerang ini diwarnai budaya etnik Cina. Penarinya mengenakan
kebaya yang disebut cokek. Tarian cokek mirip sintren dari Cirebon atau sejenis ronggeng di Jawa Tengah.
Pakaian penari cokek biasanya terdiri atas baju kurung dan celana
panjang dari bahan semacam sutera berwarna. Ada
yang berwarna merah menyala, hijau, ungu, kuning dan sebagainya, polos dan
mencolok. Di ujung sebelah bawah celana biasa diberi hiasan dengan kain
berwarna yang serasi. Selembar selendang panjang terikat pada pinggang dengan
kedua ujungnya terurai ke bawah rambutnya tersisir rapih licin ke belakang. Ada
pula yang dikepang kemudian disanggulkan yang bentuknya tidak begitu besar,
dihias dengan tusuk konde bergoyang-goyang.
TARI
GANDRUNG DARI LOMBOK
Tari Gandrung merupakan
sebuah
kesenian
berupa
tari
kreasi
yang berasal
dari
Lombok. Tarian
ini
awalnya
diperankan
oleh
seorang
laki-laki
yang menggunakan
busana
wanita.
Kesenian
ini
adalah
pertunjukkan
rakyat
yang ditampilkan
di arena terbuka
dan
dikelilingi
oleh
penonton
dengan
waktu
kurang
lebih
3 jam dengan
gerakan-gerakan
khas
antara
lain ngindang,
gabor
seriak,
ngecok
dan
tindak
barong ditambah
dengan
beberapa
gerakan
kreasi
lainnya.
Adapun struktur penyajian Tari Gandrung
yang dibagi menjadi empat unsur antara
lain:
1.Bapangan, menggambarkan seorang gadis yang ingin menarik perhatian lawan jenisnya dengan memperlihatkan kemampu¬annya sendiri.
2.Tangis, penggambaran perasaan rindu pada seseorang untuk diajak berkomunikasi, diungkapkan Iewat link lagu.
3.Penepekan, memilih seorang yang disenangi untuk diajak menari. Calon penari yang terpilih dinyatakan dengan sentuhan kipas (nepek) oleh penari gandrung.
4.Pengibingan, pengibingan berasal dari kata ngibing yang berarti menari bersama (antara penari gandrung dan penonton yang ditepek).
BUSANA TARI GANDRUNG
Busana yang dikenakan oleh setiap penari berupa kain panjang, baju lengan panjang, kemben, gelung, ampok-ampok, bapang dan kipas. Pada bagian gelung dilengkapi dengan semacam senjata dari bambu yang diruncingkan, gunanya untuk melindungi dari gangguan pasangan menari kurang sopan.
http://www.youtube.com/watch?v=0AvH41NVEYI
TARI SELAMPIT DELAPAN DARI JAMBI
http://www.youtube.com/watch?v=0AvH41NVEYI
TARI SELAMPIT DELAPAN DARI JAMBI
Tari ini pertama
kali diperkenalkan oleh M. Ceylon pada tahun 1970-an. Tari pergaulan ini pertama
kali dimainkan oleh delapan orang dengan menggunakan sumbu kompor (sekarang syal) sebanyak 8 tali yang diikat
atau digantung pada loteng. Ceylon memberi nama tarian tersebut dengan nama
"Tari Selampit Delapan" yang merujuk pada 8 tali yang digunakan dalam
tarian.
Oleh M. Ceylon, Tari Selampit pertama
kali diperkenalkan untuk merekatkan hubungan pergaulan antarpemuda. Setiap
gerak dalam tari ini menggambarkan kekompakan, dan kekompakan itulah yang
menjadi panduan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Tari Selampit Delapan
terkandung sebuah pesan yang dalam tentang makna sebuah pergaulan, bahwa
pergaulan yang baik dilandasi oleh keimanan, saling menghargai, dan berperilaku
bijaksana. Tentunya pandangan ini
tidak terlepas dari falsafah hidup masyarakat Jambi yang memegang teguh
nilai-nilai keimanan sebagai landasan dalam setiap pergaulan
Dalam Tari Selampit Delapan para
penonton dapat menyaksikan gerakan yang luwes yang disuguhkan oleh para penari.
Tarian dibuka dengan gerakan jongkok lalu memutar sembari menghaturkan salam
sembah pada penonton sebagai rasa hormat. Hal ini menjadi salah satu ciri khas
dalam tari-taruan Melayu. Para
penari melakukan gerakan salam sebagai penghargaan terhadap penonton atas
kesediaannya menyaksikan persembahan tari mulai dari awal hingga selesai.
TARI GONG DARI KALIMANTAN TIMUR
Tari Gong merupakan salah satu ekspresi seni masyarakat Dayak yang mendiami Kalimantan Timur. Tari Gong adalah tari yang mengekspresikan tentang kelembutan seorang wanita dengan menari di atas Gong dengan gerakan yang lemah lembut dan penuh keseimbangan. Tari ini mengungkapkan kecantikan, kepandaian dan lemah lembut gerakan tari. Sesuai dengan nama tarinya, tari Gong ditarikan di atas sebuah Gong, diiringi dengan alat musik Sapeq ( alat musik yang dipetik seperti kecapi).
Penari Gong menggunakan busana berupa baju manik dan Taah (pakaian khas wanita yang terdiri dari kain beludru yang dihiasi manik-manik, yang dipakai dengan cara dililitkan pada pinggang, yang masing-masing ujung tali dililitkan dan berhenti di pusar ), serta perlengkapan lainnya yang digunakan Lavung ( Topi yang dibuat dari rotan dan terdapat corak-corak sesuai dengan corak baju dan Taah), dan kalung yang terbuat dari manik-manik yang berwarna dan gigi atau taring Macan, dan bulu burung Enggang yang dikenakan di kedua belah tangan penari.
Kostum yang
digunakan sangat mewah karena terbuat dari manik-manik
yang dirangkai menjadi
motif – motif binatang seperti
motif Kalung Aso
(Naga Anjing), pola permainan musik
yang mendukung tarian ini datar tidak terjadi pergantian iringan dari awal hingga akhir tari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar